Keuchik

H. Eddy Erwinsyah, S.T. (Periode 2016-2022)

Pada tanggal 2 Oktober 2016, Pilchiksung Gampong Kota Baru dimenangkan oleh H. Eddy Erwinsyah, ST. Dengan visi dan misi yang ditawarkan oleh beliau dalam membangun Gampong Kota Baru menjadikan sebagian besar warga dari berbagai kalangan bersimpati dan mendukung beliau. Penghargaan yang telah diraihnya adalah penobatan Gampong Kota Baru sebagai Gampong Sehat Tahun 2016. Penghargaan ini didapat dengan perolehan nilai tertinggi se-Kota Banda Aceh.


H. Halik Saing, M.Si. (Periode 2010-2016)

Hasil Pilchiksung Gampong Kota Baru pada bulan Juni 2010 dimenangkan oleh H. Halik Saing, M.Si. Beliau berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan.  Penghargaan yang telah diraihnya adalah juara satu lomba kebersihan antar gampong se-Kota Banda Aceh tahun 2012 yang diterima dari Wakil Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa’duddin Jamal, SE.


Syafruddin (Lurah 2005-2010/Pj. Keuchik Feb. – Juli 2010 dan Juli-Oktober 2016)

Bapak Syafruddin menggantikan Bapak Rusli BA sebagai Lurah yang baru untuk periode 2005 – 2010. Kepemimpinan Bapak Syafruddin di Kelurahan Kota Baru berjalan lancar dan program-program pembangunan terus dilaksanakan melalui kegiatan musyawarah rencana pembangunan.

Akhir periode Bapak Syafruddin, Walikota Banda Aceh kembali memberi amanah untuk menjadi Pejabat Keuchik sehubungan perintah Undang-Undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006. Bapak Syafruddin bertugas untuk melaksanakan peralihan dari status Kelurahan menjadi status Gampong sebagaimana amanat UUPA tersebut. Selain itu tugas utama beliau menyelenggarakan pemilihan Keuchik secara langsung.


RUSLI BA

(Lurah 1996 – 2005)

Pucuk pimpinan terus berganti dan program kegiatan melaju dan diselenggarakan melalui musyawarah untuk mupakat untuk memutuskan kegiatan yang akan dilaksanakan, hal ini dilakoni Bapak Rusli BA pada saat menjadi Lurah di Gampong Kota Baru, sehingga perjalanan kepemimpinannya berjalan baik.


Drs. M. Diwarsyah

(Lurah 1994 – 1996)

Bapak Drs. M. Diwarsyah ditunjuk sebagai Lurah menggantikan Bapak Hamdani, beliau dalam menjalankan tugasnya tegas dan konsisten. Hal ini dapat dilihat pada terujudnya pembangunan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Perjalanan pemerintahannya cukup dikenang di mata masyarakat dan atas perjuangannya menjalankan program di bidang Sosial-Budaya.


Hamdani

(Lurah 1986 – 1994)

Sebagai Lurah di Gampong Kota Baru, Bapak Hamdani melaksanakan pemerintahannya dalam suasana stabil. Gampong yang berstatus Kelurahan tentu titik berat pelaksanaan kegiatan cenderung dilaksanakan atas perintah atasan, namun demikian pembangunan terus berjalan sesuai dengan aspirasi masyarakat.


M. Nasir Zalba

(Lurah 1983 – 1986)

Bapak T. Uyun Hasan diganti oleh M. Nasir Zalba sebagai pucuk pimpinan Kelurahan Gampong Kota Baru, pemerintahan beliau diselenggarakan dalam suasana aman dan terkendali meski kondisi pada saat itu konflik terus meluas di bumi Serambi Mekkah.


T. Uyun Hasan

(Lurah 1981 – 1983)

Seiring dengan perkembangan pembangunan Kampung pada waktu itu, Pemerintah Kota Madya Banda Aceh meningkatkan status kampung menjadi Kelurahan, sehingga kepemimpinan ditunjuk langsung oleh Walikotamadya Banda Aceh,   untuk pertama kali Bapak T. Uyun Hasan diberikan amanah untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan Kelurahan.


Zakaria Ali Basyah

(Keuchik 1973 – 1981)

Bapak Zakaria Ali Basyah dipercaya kembali sebagai Keuchik Gampong Kota Baru setelah sebelumnya memimpin pada periode 1965-1970. Karena situasi masih dalam pusaran konflik kepemimpinan beliau berjalan stagnan.


Usman Ali

(Pj. Keuchik 1970 – 1973)

Bapak Usman Ali dipercayakan sebagai Pj. Keuchik, selama 3 tahun, walaupun pemerintahan yang dilaksanakan berlangsung kurang optimal, karena suasana Aceh dalam suasana konflik. Hal ini berdampak  pada keinginan masyarakat untuk menjadi Keuchik sangat minim, maka mau tidak mau beliau harus menjadi Pejabat keuchik 3 tahun lamanya.


Zakaria Ali Basyah

(Keuchik 1965 – 1970)

Pucuk Pimpinan Gampong Kota Baru saat ini dipegang oleh Bapak Zakaria Ali Basyah, Selama masa pemerintahannya, Bapak Zakaria Ali Basyah hanya melanjutkan program Pemerintah Gampong sebelumnya, hal ini dikarenakan suasana Aceh dalam situasi konflik.


Ismail Hasan

(Keuchik 1964 – 1965)

Pada periode ini pucuk pimpinan Pemerintahan Gampong Kota Baru dipegang oleh Bapak Ismail Hasan, dengan sifatnya yang jujur, Bapak Ismal Hasan mendapatkan kepercayaan selama menjabat sebagai Keuchik.


M. Kasim Arsyad

(Keuchik 1962 – 1964)

Bapak M. Kasim Arsyad, menjalankan pemerintahan dengan penuh empati dan mampu mengayomi semua lapisan masyarakat. Hal ini berdampak pada roda pembangunan gampong dan berjalan secara optimal.


I. M. Husin

(Keuchik 1961 – 1962)

Periode 1961-1962 Pucuk Pimpinan Pemerintah Gampong Kota Baru dipegang oleh Bapak I. M. Husin dimana sistem kepemimpinan yang diselenggarakannya sangat dinamis. Roda pemerintahan berjalan sesuai dengan norma adat yang berlaku di masyarakat, sehingga masyarakat berpartisipasi dalam melaksanakan setiap ketentuan yang ditetapkan dalam rangka memajukan gampong.


Rosman

(Keuchik 1958 – 1961)

Perjalanan pemerintahan gampong pada tahun 1958 -1961 dipegang oleh Pak Rosman. Sistem pemerintahan yang dijalankan tanpa pandang bulu, beliau mampu mangayomi semua unsur lapisan masyarakat sehingga kondisi pemerintahan gampong berjalan dengan normal.